FKPM itu KELUARGA, Bukan Organisasi
Karena kita keluarga, buat kami di FKPM, empat rangkaian kata ini memiliki makna yang mendalam. Lebih dari itu empat kata ini adalah sebuah kekuatan yang menjadi landasan kami membangun organisasi dakwah ini. Bukan organisasi sepertinya, akan tetapi kami lebih memilih menyebutnya sebagai keluarga dakwah yang Allah berikan kepada kami. Allah mempertemukan kami di FKPM untuk berkeluarga dan merajut sebuah cita dakwah yang mulia. Kekeluargaan menjadi sebuah hal yang sangat berharga dalam sebuah organisasi dakwah.
Peran kekeluargaan ini sangat diharapkan untuk menyatukan hati hati kader dakwah. Perlu diingat semakin berkembangnya sebuah organisasi, kader yang tergabung dalam barisan ini lebih bervariatif. Pada awalnya bisa jadi yang masuk ke FKPM adalah seorang yang telah terbina dan mampu membina dengan baik. Akan tetapi, dikala era semakin terbuka, kader yang masih jauh kepahamannya dari Islam pun semakin banyak yang masuk ke FKPM. Seperti contoh kader kami masih ada yang belum berjilbab, masih ada yang merokok, masih ada yang banyak melakukan banyak maksiat. Akan tetapi, ini bukan lah hal yang harus diperdebatkan. Justru inilah hal yang harus disyukuri, kenapa? karena ini menunjukkan dua hal. Pertama, FKPM telah terbuka dan tidak tampak eksklusif, sehingga semakin banyak orang yang bersedia belajar di FKPM. Kedua, kita masih harus bersyukur bahwa Allah masih membukakan hati siswa di sekolah kita untuk bisa bergabung di FKPM. Perlu diingat kembali bahwa FKPM bukan tempat orang yang sudah sholeh, akan tetapi FKPM adalah tempat orang yang belajar untuk lebih dekat kepada Allah. (bersambung)