Bandung, 1 Desember 2012
Pagi ini, di tengah gelayutan awan mendung, di sela intipan mata hari yang menggoda, di sela dedaunan yang masih membasahi, sebuah rintikan air mata hujan yang terus mengguyur permukaan kota kembang, dan sedikit juga berkisah tentang kehampaan hati ini dan bodohnya pikiran. saya ingin mengajak anda untuk bersyukur di hari-hari pertama desember.
Selagi mencicipi sarapan pagi ini, sedikit saja, saya ingin berkisah tentang sebuah perjuangan. perjuangan sebuah negara yang telah banyak menumpahkan darah bagi ribuan rakyatnya. tangisan ibu yang ditinggalkan oleh suaminya. sapuan anak-anak atas darah yang tertumpah di sudut kamarnya. mereka adalah saudara kita seiman dan seaqidah. yang tak lain adalah palestine.
Kebiadaban bangsa yahudi dalam menyerang tanah Palestina, memberikan pelajaran perang yang tak imbang dari segi persenjataan. inilah yang senantiasa mendapatkan kecaman dari banyak pihak, termasuk dari negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Indonesia. bahkan negara-negara blok barat pun turut juga melakukan aksi protes terhadap agresi yahudi yang telah berjalan puluhan tahun ini.
Harus ditegaskan bersama, Palestina mempunyai hak seutuhnya untuk merdeka dan terbebas dari perbuatan semena-semena bangsa yahudi. Apalagi pada era modern ini Palestina menjadi “satu-satunya” negara yang terjajah di dunia. Kondisi Palestina yang terus dijajah dan dibantai oleh Israel telah menjadi aib bagi peradaban modern yang kerap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, kemanusiaan dan perdamaian.
Sekarang, dunia melalui forum internasional akhirnya mengakui eksistensi negara tersebut. mengantongi 140-an suara yang mendukung peningkatan status palestina di PBB, membuat jewish dan sekutunya geram dan marah. berbeda halnya yang terjadi di palestina. syukur tiada tara terucap dari hati pejuang dan rakyat palestinian. gema takbir tercuap dari bilik-bilik kota gaza. yang memberi arti besar bagi sejarah nasional mereka. saya hanya bisa tersenyum dan bertasbih memuji takdir Tuhan yang telah diberikan kepada mereka.
Namun, ingatlah saudaraku, perjuangan ini masih belum berakhir. otak-otak licik mereka akan selalu berupaya keras untuk menghancurkan kalian. menghancurkan kalian, berarti juga menghancurkan kaum muslimin. tetaplah waspada. teruslah berjuang. dan hadirilah Allah di setiap langkahmu. semoga Allah melindungi kalian dari siksa “api” dunia.